Bertahan Dalam Kesesakan Bersama Tuhan

Posted by Renungan Harian Kristen Online on Selasa, 06 Oktober 2015

Bertahan dalam kesesakan bersama Tuhan - Inilah salah satu fungsi dari Roh Kudus, "membangkitkan kekuataan". Roh Kudus itu disebut juga sebagai Roh Penghibur. Bukan seperti para penghibur dunia, seperti pelawak, penyanyi, atau hiburan lainnya yang bersifat sementara, tapi Roh Kudus adalah sumber kekuatan. Roh kudus didalam diri seseorang akan membangkitkan semangat baru dengan memberikan peneguhan akan hari esok, akan pengharapan yang benar dan pasti, meneguhkan dan memperbaharui iman percaya kita. Setiap kita akan mengalami saat-saat kering satu ketika, saat-saat turun kelembah... pada saat seperti itulah, kita yang hidupnya dipenuhi dan dikuasai oleh Roh Kudus, akan sangat bersyukur sebab barulah akan terlihat jelas perbedaan antara orang yang menyembah Tuhan yang benar dengan orang fasik, antara yang hidup dipimpin Roh Kudus dengan yang tidak.

bertahan dalam kesesakan

Saat kita semua sedang mengalami berkat dan kelimpahan yang Tuhan berikan, akan sangat sulit atau hampir-hampir tidak mungkin ditemukan bedanya antara orang benar dan orang fasik. Pada waktu panen, saat kelimpahan segala, tidak akan nampak perbedaan antara orang yang dipimpin oleh Roh Kudus dengan yang tidak, tapi saat tekanan datang, saat paceklik tiba, kita akan melihat dengan jelas perbedaannya. Orang yang dipenuhi Roh Kudus, bukannya tidak mengalami tekanan dan penindasan, atau bukannya tidak bisa merasakan tekanan, namun  mereka memiliki kekuatan yang terus menerus dibangkitkan dan dibangun Roh Kudus. mereka tidak mudah putus asa. mereka bangkit kembali ketika jatuh, semakin ditekan, semakin kreatif, semakin ditindas semakin bertumbuh. itulah yang dikerjakan Roh Kudus pada hidup orang percaya.

Ayub di katakan sebagai orang yang saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan (Ayub 1:1), bukankah itu ciri-ciri orang yang dipenuhhi Roh Kudus? Akibatnya, ketika ole seijin kehendak Allah, ketika Ayub harus mengalami kehancuran dalam segalanya, sebagian besar orang akan hancur dan tidak sedikit yang akan meninggalkan Tuhan atau bahkan mengutuki-Nya, namun Ayub, dengan kekuatan yang dibangkitkan Roh Kudus bisa berkata: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali kedalamnya. Tuhan yang memberi, terpujilah nama Tuhan!" (Ayub 1:21). Mungkinkah ada manusia yang dari dirinya sendiri mampu berkata kata seperti itu ketika semua anak anaknya mati seketika dengan cara yang mengenaskan, dan semua hartanya habis, kesehatannya merosot tajam, bahkan istrinya menyuruh dia mati? hanya Roh Kudus yang memampukannya bertahan dalam kesesakan.

Mungkin kesaksian seorang dokter ini dapat mencerminkan bagaimana kita harus bertahan dalam kesesakan bersama Tuhan. seorang dokter atheis yang bertobat pada perang dunia ke 2, Dr. Reiner Baumgartner, menuliskan kesaksian pertobatannya. Ketika dia merawat seorang anak kecil yang terkena granat di kakinya, sehingga kaki anak itu harus di amputasi. Saat itu team medis kehabisan morphine atau obat mati rasa untuk meringankan rasa sakit sebelum operasi, namun karena parahnya luka yang di derita anak tersebut, dokter terpaksa melakukan amputasi tanpa obat bius. Anak tersebut dengan bekal sebuah handuk yang digigitnya menjalani operasi, dan sepanjang proses tersebut, anak itu menggumamkan kata-kata: "Oh Jesus...Thank You..." Pada saat operasi selesai, anak tersebut pingsan karena rasa sakit yang dideritanya, namun beberapa jam setelah siuman dan perkataan pertamanya adalah : "thank you Jesus". Dr Baumgartner berkata: "jika ada kekuataan di atas kekuataan manusia, its must be of God".

Jesus love you.

Blog, Updated at: 19.54

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.