Sudahkah Anda Peduli Terhadap Sesama?

Posted by Renungan Harian Kristen Online on Kamis, 01 Oktober 2015

Peduli terhadap sesama - Bolehkah anak tuhan marah, atau bisakah mereka marah? lalu kenapa yesus sendiri menjadi marah pada ayat diatas? bahkan itu bukan satu-satunya kesempatan dimana yesus menjadi marah yang dituliskan di dalam alkitab. Lalu apakah kemarahan yesus itu sama dengan kita yang juga menjadi marah? apa bedanya?Inilah hal yang perlu kita renungkan. Yesus selalu didorong untuk tujuan Bapa, bukan pribadi, ketika Dia melihat orang yang mati sebelah tangannya di dalam bait Allah pada hari sabat, orang-orang yang dibait Allah tersebut hanya melihat untuk mencari-cari kesalahan Tuhan, mereka tidak melakukan apa-apa, hanya mengkritik dan menunggu, itulah yang membuat Yesus marah, ketika kita melihat ketidak-adilan, kelaliman, dan kejahatan, Adakah hal itu juga yang membuat kita marah? 

peduli terhadap sesama

Yesus tidak menjadi marah ketika Dia dihina, ketika Dia disakiti, Dia tidak menjadi marah, atau ketika Dia dipukul, diludahi, bahkan disalibkan sekalipun, Dia bahkan melepaskan pengampunan buat mereka semua. Tapi ketika Dia melihat orang susah ditindas, ketika Dia melihat hak anak yatim diperkosa, ketika Dia melihat kelaliman, kejahatan, dan kebiadaban manusia menindas yang lemah, Dia ''berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah ia memandang sekelilingnya...'' Pernahkah kita menjadi marah ketika melihat ketidak adilan, ketika hak janda-janda diabaikan, ketika melihat anak-anak yatim ditindas, atau kita hanya menjadi marah ketika hak kita dipertaruhkan, ketika nama baik kita di perdebatkan, bukankah itu menandakan kekerdilan karakter kita?

Jika kita mengaku kita anak-anak kerajaan Allah, tidakkah sepantasnya kitapun memiliki sifat-sifat Bapa kita? Jika benar demikian, coba renungkan dengan jujur,... selama ini, hal-hal apa yang telah berhasil mengusik hati kita dan membuat kita marah? Apakah sesuatu yang mengenai pribadi kita, perasaan kita, harga diri kita, hak kita atau sama sekali tidak ada hubungannya dengan diri kita sendiri, melainkan berkenaan dengan orang lain? Jika benar demikian, itulah yang disebut belas kasihan illahi.

Tahun 1940, seorang congressman di Montgomery, Alabama USA, mengusulkan satu peraturan untuk orang kulit hitam yang naik kedalam bus kota, dia harus masuk membayar tiket dari pintu depan, kemudian keluar lagi, dan masuk kembali dari pintu belakang, agar sedikit terjadi kontak mata dengan orang kulit putih. Ada beberapa supir bus kulit putih yang begitu jahat, setelah orang kulit hitam itu membayar dan turun, dia segera menjalankan busnya tanpa menunggu lagi. Masalahnya bukan dengan orang kulit hitam yang menjadi marah dilecehkan seperti itu, tapi penumpang kulit putih yang lain diam saja dan tidak menjadi marah. Seperti itukah belas kasihan akan orang lain? Yesus tidak menjadi tenang melihat kedegilan hati dan kelaliman.

peduli terhadap sesama
Seorang penulis lagu rohani Yahudi yang hidup pada waktu pembantaian bangsanya oleh rezim Nazy Hitler, menuliskan kata-kata seperti ini:...''pada awal pertama, ketika mereka memukuli tetangga diriku bukan karena kesalahannya, hanya karena faktor keturunan mereka, aku diam saja... ketika disebelah kananku diseret, diperkosa dan ditindas karena dia orang yahudi, aku membisu, padahal mereka berteriak minta tolong..., kali ini ketika hal itu terjadi padaku,...aku berteriak,...aku minta tolong, aku tidak bersalah, tapi tidak ada yang membelaku...'' Belajarlah untuk peduli terhadap sesama atau orang lain.

Have a blessed day,
Jesus love you so much.

Blog, Updated at: 20.08

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.