Mengambil Keputusan yang Benar

Posted by Renungan Harian Kristen Online on Kamis, 09 Juni 2016

keputusan yang benar
Mengambil Keputusan yang Benar - Perjalanan hidup adalah serentetan pilihan yang kita ambil, tanpa disadari pilihan-pilihan yang kita ambil sangat dipengaruhi oleh isi hati kita. Kita sudah melihat perbedaan antara pilihan yang Daud ambil di 1 Sam 30 dengan saul ambil di 1 Sam 13. Jika kita bersedia berlaku jujur, pilihan pilihan kita sesungguhnya menunjukan karakter kita dan posisi hati kita. Hati yang lemah lembutkan dapat belajar dari pilihan-pilihan kita di masa lalu, namun hati yang degil akan cenderung mengulangi kesalahan tersebut di waktu waktu yang mendatang. Ketika kemauan kita tidak kita peroleh, apa pilihan yang kita ambil? ketika masalah berat menekan, pekerjaan tidak menjadi baik seperti yang kita harapkan, apa pilihan yang kita putuskan? Daud pernah jatuh dan salah mengambil keputusan keputusan dimasa lalu, namun daud tidak terus-menerus tinggal dengan keputusan yang salah, dia melembutkan hatinya untuk  belajar dari kesalahan dimasa lalu, sebaliknya saul memiliki hati yang keras dan degil. Tahukah saudara bahwa setelah kesalahan didalam situasi yang sangat mendesak di Gligal (1 sam 13) saul kembali membuat kesalahan yang bodoh yang akhirnya membuat dia tertolak sebagai raja atas Israel (1 sam 15). Sepanjang tahun ini, ambilah keputusan yang benar yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sepintas sepertinya sangat sederhana untuk memilih 'more faithful' atau menjadi lebih setia, menambah atau menguatkan kepercayaan kita. tapi benarkah sesederhana itu? Jika kita memperhatikan keputusan keputusan Daud dan Saul, kita akan sadar bahwa Daud harus menghadapi resiko kehilangan nyawanya sendiri untuk keputusan menjadi lebih percaya bisa berarti sangat mahal, itu sebabnya, sama seperti yang Daud alami, Saul sebaliknya memilih untuk tidak mengambil resiko kehilangan nyawanya sendiri, itu sebabnya ketika dia terdesak, dia memilih kompromi, sekalipun hal tersebut berarti mengabaikan kebenaran Firman Tuhan. Saudaraku, ada harga untuk satu keputusan, jika itu keputusanmu atau your new year resolution, resolusi di tahun ini, untuk menjadi more faithful atau lebih setia dan lebih beriman lagi, ingatlah dengan sadar, ada resiko untuk satu keputusan tersebut.

Mengambil Keputusan yang Benar
Salah satu batu sandungan untuk menjadi lebih setia atau lebih beriman ketika menghadapi saat-saat terjepit adalah suara hati yang berkata: "...ah, Tuhan juga mengerti bahwa saya manusia lemah..." Perkataan suara hati yang menyesatkan itulah yang sering menjerumuskan kita kedalam kegagalan dalam mengambil keputusan untuk lebih setia. Manusia sering diombang-ambingkan oleh perasaan dan suara hati yang menipu, bukankah Alkitab sendiri berkata: "... Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?" Yeremia 17:9. Perasaan yang sering keluar sebagai 'kata hati' sering kali keliru dan cenderung menyederhanakan masalah. Kita beranggapan 'toh semua orang juga lakukan hal itu kalau terjepit...; atau.... sekali ini saja,Tuhan Maha Pengasih dan Pengampun,...' Itulah yang sering menuntun kita untuk mengambil keputusan-keputusan yang keliru, jangan ikuti kata hati sendiri, ikutilah kata Firman Tuhan untuk setiap keputusan yang benar...


Have a great Day. GBU ^^

Blog, Updated at: 03.25

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.